Pada tahun 1585-1604 seorang perempuan bernama Laksamana
Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima
Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil
Alauddin Riayat Syah IV. Malahayati tercatat memimpin perang melawan
kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599, dan
mendapat gelar Admiral untuk keberaniannya ini.
Pada zaman pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah IV
(memerintah tahun 1589-1604) tersebut, pernah dibentuk sebuah armada
yang sebagian prajuritnya terdiri dari janda-janda (inong balee) pahlawan yang telah tewas. Armada ini dipimpin Laksamana Malahayati. Dalam buku "Vrouwelijke Admiral Malahayati",
penulis wanita Belanda Marie van Zuchtelen menyebutkan bahwa armada ini
terdiri dari sekitar 2.000 prajurit perempuan yang gagah, tangkas dan
berani.
Demikian pula pada masa pemerintahan Sultan Muda Ali Riayat Syah V (1604-1607), pernah dibentuk "Suke Kaway Istana" atau Resimen Pengawal Istana yang terdiri dari "Si Pai Inong"
(prajurit-prajurit wanita) di bawah pimpinan dua perempuan yaitu
Laksamana Leurah Ganti dan Laksamana Muda Tjut Meurah Inseuen. Dua
pimpinan inilah yang berhasil membebaskan Iskandar Muda dari tawanan
Alaidin Riayat Syah V.
Kebelakang lagi, kita mengenal Sri Ratu Tajul Alam
Safiatuddin Syah, Sri Ratu Nur Alam Nakiatuddin Syah, Sri Ratu Inayat
Syah Zakiatuddin Syah, dan Sri Ratu Kumala Syah. Hingga yang lebih
disebut heroik semacam Cut Nyak Dien yang adalah keturunan dari
bangsawan putri Nanta Seutia Raja Ulebalang Mukim. Serta Cut Meutia,
yang lahir tahun 1870, aktif di daerah Pase bergerilya bersama suaminya
melawan Belanda.
Hanya saja menjadi pertanyaan, kalau Laskar Inong Balee
asuhannya GSA ini memang betul hebat, siapakah perempuan besar yang ada
di belakangnya? Atau pihak GSA hanya memanfaatkan melankholitas sejarah
perjuangan wanita terdahulu yang memang jelas berbeda dengan perjuangan
saat ini? Dengan kata lain mereka hanya memanfaatkan wanita-wanita
semata?
Lalu pertanyaan yang paling adalah: kemanakah wanita-wanita itu sekarang? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, jika ada wanita yang tertembak dalam Darurat Militer kali ini, tidak akan ada yang mengaku dari Laskar Inong Balee. Mereka akan disebut sipil tak berdosa. (jones sirait)